Senin, 19 Maret 2012

Website Statis VS Website Dinamis

Pada jamannya terlahir, Website hanyalah sebuah halaman yang berisi informasi statis. Yah, di websitenya Cuma ada tulisan content saja, tanpa adanya fasilitas bagi pengunjung untuk memberikan komentar pada website tersebut (kurang interaksi dengan pengunjung).
Di saat itu, website (yang masih statis) terlihat begitu elegan. Namun, bagaimana kalo website statis masih berlaku di zaman sekarang ?? tentunya akan sangat membosankan bagi pengunjung yang ingin berapresiasi. Baiknya bila Pengunjung dapat mengemukakan pendapatnya pada tulisan/berita yang ditampilkan. Itu kesulitan bagi pengunjungnya, nah bagaimana dengan yang punya website statis ?? apa ada kekurangannya ?? pasti,
soalnya bila pemilik website ingin menambahkan sebuah berita baru , mau tidak mau dia harus menambah secara “kasar” yaitu dengan membuka langsung file yang menampung berita dan menambahkannya secara langsung, kemudian menyimpan kembali filenya tersebut. Bandingkan dengan website yang dinamis, admin cukup membuka halaman manajemen sistemnya kemudian menambahkan berita yang ingin ditampilkan tanpa harus membongkar kembali isi file skrip di servernya… hmmm, gimana ? udah paham gak bedanya website statis dan dinamis ??
Ngomongin website statis dan dinamis, berikut adalah contoh-contoh dari website statis dan dinamis. Website statis itu contohnya seperti HTML (HyperText Markup Language). HTML hanya dapat menampilkan informasi ke web, namun tak dapat melakukan proses penginputan/edit/hapus data. Sedangkan untuk website Dinamis (Contoh : JavaScript, PHP, ASP, JSP, CodeFusion) mampu melakukan proses input, edit, maupun penghapusan data.
Point :
1.    Website statis, hanya mampu menampilkan informasi. Sedangkan website dinamis, selain mampu menampilkan informasi , dapat juga melakukan proses input,edit,maupun hapus data.
2.    Contoh bahasa pemrograman
       Website Statis : HTML
       Website Dinamis : PHP, ASP, JSP, Perl, Javascript

Tidak ada komentar:

Posting Komentar