Pada jamannya terlahir, Website hanyalah sebuah
halaman yang berisi informasi statis. Yah, di websitenya Cuma ada
tulisan content saja, tanpa adanya fasilitas bagi pengunjung untuk
memberikan komentar pada website tersebut (kurang interaksi dengan
pengunjung).
Di saat itu, website (yang masih statis) terlihat
begitu elegan. Namun, bagaimana kalo website statis masih berlaku di
zaman sekarang ?? tentunya akan sangat membosankan bagi pengunjung yang
ingin berapresiasi. Baiknya bila Pengunjung dapat mengemukakan
pendapatnya pada tulisan/berita yang ditampilkan. Itu kesulitan bagi
pengunjungnya, nah bagaimana dengan yang punya website statis ?? apa ada
kekurangannya ?? pasti,
soalnya bila pemilik website ingin menambahkan sebuah berita baru , mau tidak mau dia harus menambah secara “kasar” yaitu dengan membuka langsung file yang menampung berita dan menambahkannya secara langsung, kemudian menyimpan kembali filenya tersebut. Bandingkan dengan website yang dinamis, admin cukup membuka halaman manajemen sistemnya kemudian menambahkan berita yang ingin ditampilkan tanpa harus membongkar kembali isi file skrip di servernya… hmmm, gimana ? udah paham gak bedanya website statis dan dinamis ??
soalnya bila pemilik website ingin menambahkan sebuah berita baru , mau tidak mau dia harus menambah secara “kasar” yaitu dengan membuka langsung file yang menampung berita dan menambahkannya secara langsung, kemudian menyimpan kembali filenya tersebut. Bandingkan dengan website yang dinamis, admin cukup membuka halaman manajemen sistemnya kemudian menambahkan berita yang ingin ditampilkan tanpa harus membongkar kembali isi file skrip di servernya… hmmm, gimana ? udah paham gak bedanya website statis dan dinamis ??
Ngomongin website statis dan dinamis, berikut adalah
contoh-contoh dari website statis dan dinamis. Website statis itu
contohnya seperti HTML (HyperText Markup Language). HTML hanya dapat
menampilkan informasi ke web, namun tak dapat melakukan proses
penginputan/edit/hapus data. Sedangkan untuk website Dinamis (Contoh :
JavaScript, PHP, ASP, JSP, CodeFusion) mampu melakukan proses input,
edit, maupun penghapusan data.
Point :1. Website statis, hanya mampu menampilkan informasi. Sedangkan website dinamis, selain mampu menampilkan informasi , dapat juga melakukan proses input,edit,maupun hapus data.
2. Contoh bahasa pemrograman
Website Statis : HTML
Website Dinamis : PHP, ASP, JSP, Perl, Javascript
Tidak ada komentar:
Posting Komentar